Zaman internet emang sudah sangat canggih. Mmm, tapi kadang kala kita perlu balik ke zaman batu buat belajar bagaimana caranya manusia memulai peradaban.
Lembah Bada, Sulawesi Tengah. |
Mau tau tempat-tempat yang bisa membawa kamu kembali ke zaman itu? Berikut ini Lima destinasi Wisata Zaman Batu.
1. Pokokea
Lokasi: Lembah Besoa, Poso, Sulawesi Tengah
Situs megalitikum Pokokea di Lembah Besoa, Sulawesi Tengah. Foto: Antara/Zainuddin MN |
Jantung hutan tropis di Taman Nasional Lore Lindu ibarat gudangnya tugu batu prasejarah misterius. Buat kamu yang kelamaan ngarep buat jadi ‘turis prasejarah’ di Stonehenge, Inggris, mending explore yang lokal-lokal dulu. Ke situs megalitikum Pokokea misalnya.
Berlokasi di Desa Hanggira, Pokokea adalah satu ratusan situs megalitikum di Taman Nasional Lore Lindu yang masih menyimpan peninggalan zaman batu dari era 3.000 sebelum Masehi. Dan, di situs ini kamu bisa menjumpai kalamba (guci raksasa) yang tingginya bisa mencapai 1,8 meter dengan diameter 1,5 meter dan batu prasejarah yang berwujud manusia.
Untuk sampai ke Pokokea, perjuangannya agak berat dikit. Jalannya berlumpur, rusak, dan pake ngelewatin sungai segala, jadi paling cocok kamu pergi ke sana naik jip 4 wheel drive. Tapi kalo gak kuat nyewanya, mending naik jip sewaan yang cuma Rp 30 ribu per orang. Yang penting sampe lah! Semua pengorbanan kamu segera terbayar begitu kamu sampe di Pokokea dan ngeliat langsung peninggalan zaman batu di sana.
2. Gunung Padang
Lokasi: Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat
Situs megalitikum Gunung Padang. |
Ini dia situs yang sempat kontroversial lantaran diduga sebagai piramida yang usianya lebih tua daripada Piramida Giza di Mesir. Singkat cerita, masih banyak misteri yang coba diungkap dari situs megalitikum Gunung Padang. Dan, berbarengan dengan proses tersebut wisatawan mulai terpancing untuk berkunjung dan melihat langsung peninggalan yang ada di sana.
Di Gunung Padang, yang lokasinya menghadap Gunung Gede, terserak banyak batu prasejarah dan menhir yang diperkirakan berasal dari tahun 10.000 sebelum Masehi. Dan, diyakini bahwa di masa lampau tempat itu adalah tempat pemujaan. Sementara mitos yang merebak di kalangan masyarakat, di tempat tersebut Prabu Siliwangi berusaha membangun istana dalam semalam.
3. Cipari
Lokasi: Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
Dolmen di Situs Purbakala Cipari, Kuningan, Jawa Barat. Foto: Antara/Dedhez Anggara |
Di tempat ini, kamu masih bisa nemuin yang namanya dolmen, menhir, peti kubur batu, kapak batu dan sejumlah benda purbakala lain yang diperkirakan berasal dari zaman megalitikum sampai awal zaman perunggu. Alias sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi.
Situs megalitikum Cipari berlokasi tepat di kaki Gunung Ciremai dan berjarak sekitar empat kilometer dari Kota Kuningan. Potret kehidupan prasejarah tergambar dengan cukup lengkap di sini. Sekarang, hasil-hasil penggalian dari 1975 seperti perkakas dapur, gerabah, perunggu, dan bekas pondasi bangunan dapat dilihat di museum. Museum tersebut terletak dalam kawasan prasejarah yang populer dengan nama Taman Purbakala Cipari itu.
4. Kampung Bena
Lokasi: Tiwuriwu, Kabupaten Ngada, NTT
Kampung Bena, Flores, NTT. |Faizana Izzahasni |
Kampung Bena adalah kampungnya para pemuja gunung. Terletak tepat di puncak bukit dengan panorama Gunung Inerie, perkampungan yang terkenal sebagai objek wisata prasejarah ini berjarak sekitar 19 kilometer di selatan Bajawa.
Apa yang istimewa dari Kampung Bena? Jadi, menurut perkiraan, Kampung Bena sudah ada sejak 1.200 tahun lalu. Waktu seolah berhenti. Sampai sekarang pola kehidupan dan budayanya tidak berubah banyak. Masyarakatnya masih memegang teguh kepercayaan zaman batu, peninggalan leluhur mereka.
Di tempat lain, kebudayaan seperti di Bena sudah banyak hilang. Tetapi masyarakat sana justru melestarikannya.
5. Tegur Wangi Lama
Lokasi: Pagaralam, Sumatra Selatan
Tegur Wangi Lama. |
Menurut para arkeolog, wilayah Pagaralam dan Kabupaten Lahat merupakan pusatnya peradaban megalitikum di Sumatra Selatan. Dan, Tegur Wangi Lama adalah situs terbesarnya.
Ada banyak temuan benda zaman prasejarah dalam kondisi baik di sana, antara lain arca manusia, arca manusia dililit ular, rumah batu, dan dolmen. Diperkirakan, benda-benda tersebut berusia sekitar 1.400 tahun.
Sumber: Wego