Tentang Kota Depok
Kota Depok sebelumnya hanyalah sebuah kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten Bogor. Kemudian pada tahun 1982 mendapatkan status Kota Administratif. 17 tahun kemudian karena perkembangan Depok yang sangat pesat, Depok mendapatkan peningkatan status menjadi Kotamadya (Kota) yang terpisah dari induknya yang terdahulu yaitu Kabupaten Bogor. Kota Depok merupakan salah satu kota satelit yang mengitari Kota Metropolitan Jakarta, karena itu Kota Depok bisa dikatakan sebagai kota penyangga Provinsi DKI Jakarta. Sesuai sebutannya sebagai kota penyangga Jakarta maka Kota Depok tidak bisa lepas dari tekanan atau desakan migrasi penduduk yang lumayan tinggi sebagai dampak dari peningkatan area pemukiman, pusat perdagangan dan jasa, serta pendidikan.
Awalnya Depok tidak direncanakan dalam konsep megapolitan Jakarta yang terkenal sebutan Jabotabek (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi). Hal ini karena memang Kota Depok tidak pernah dirancang untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, sebagaimana halnya Tangerang, Bekasi dan Bogor. Faktor perencanaan pemekaran yang tak kunjung terealisasi berpengaruh besar dalam lambannya Depok menjadi kota mandiri. Salah satu faktor yang mendasarinya adalah kurangnya potensi dan daya saing wilayah, seperti potensi terciptanya lapangan kerja baru dan potensi sumber daya alam yang melimpah. Sampai akhirnya muncul simpul-simpul baru sebagai pusat aktifitas Kota Depok seperti kehadiran Universitas Indonesia sebagai pusat pendidikan ternama di Indonesia dan pertumbuhan pemukiman yang super masif sebagai dampak terpinggirkannya masyarakat Jakarta. Walaupun dari mula sepertinya hanya dijadikan sebagai ruang kota yang dimanfaatkan untuk kepentingan kota metropolitan Jakarta ternyata Kota Depok sekarang mampu menghadirkan pusat residential, pusat perkantoran, pusat bisnis, perdagangan dan jasa, kota pariwisata, serta kawasan pendidikan yang ternama dengan berbagai universitas unggulan dan fungsi lainnya yaitu sebagai kota resapan air. Depok telah berhasil melakukan transformasi diri dari sebuah wilayah yang tidak diperhitungkan menjadi kota mandiri yang megah.
Sejarah Depok
Asal usul penamaan Depok berasal dari kata DEPOC yang merupakan akronim atau kependekan dari organisasi kristen yang bentuk oleh Cornelis Chastelein yaitu De Eerste Protestante Organisatie van Christenen (DEPOC), yang mempunyai arti Organisasi Kristen Protestan Pertama. Kecamatan Depok dulunya pada akhir abad ke 17 merupakan daerah otonomi khusus yang bernama Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Daerah otonomi khusus tersebut juga dibawah kepemimpinan Cornelis Chastelein. Setelah itu pada masa kemerdekaan Depok menjadi sebuah kecamatan yang merupakan bagian Kawedanan wilayah Parung Kabupaten Bogor.
Pada jaman kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Peran Depok bermula sebagai kecamatan dibawah Kawedanan (Pembantu Bupati) Parung Kabupaten Bogor. Karena pesatnya perkembangan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, ditambah lagi kehadiran Kampus Universitas Indonesia tentunya dibutuhkan kecepatan dalam pelayanan dalam berbagai sektor tersebut, maka hal ini mendasari terbentuknya Kota Administratif (Kotif) pada tahun 1982. Setelah 17 tahun berstatus sebagai kota administratif kemudian Depok dinaikan statusnya menjadi Kotamadya (Kota) lagi-lagi karena prestasinya dalam hal pemerintahan yang tentunya membutuhkan pelayanan yang maksimum dalam segala bidang.
Kota Depok yang mendapat julukan sebagai Kota Belimbing, Kota Petir dan Kota Layangan ini, akhirnya setelah melalui berbagai proses yang cukup panjang dari serangkaian perencanaan strategis terbentuklah sebuah kota mandiri yang bermartabat dengan berbagai geliat pembangunan yang pada akhirnya terwujud masyarakat Kota Depok yang sejahtera.
Arti Lambang Kota Depok
1. Bentuk perisai segi lima simbol dari tameng dan benteng yan berarti pemerintah Kota Depok mampu mengayomi, mempersembahkan rasa aman dan tentram lahir batin untuk masyarakat Kota Depok serta perlambangan dari daya tahan fisik dan mental warga Kota Depok dalam menghadapi berbagai macam tantangan, halangan, dan gangguan yang menerpa dari berbagai arah terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan falsafah Pancasila. Gambar perisai bersisi lima juga menunjukan Kota Depok sebagai Kota Pemukiman, Pendidikan, Perdagangan dan Jasa, Kota Wisata, dan Kota Resapan Air.
2. Pada bagian depan terdapat senjata Kujang berdiri tegak yang merupakan senjata khas para ksatria Pajajaran yang bermakna Kota Depok identik dengan nilai-nilai kejuangan para pahlawan yang berpegang teguh dalam menegakkan kebenaran dan memiliki sifat rela berkorban. Dua buah lobang dengan lengkungan luar sejumlah 7 buah dan tangkai/gagang berlekuk 4 buah dengan dilingkari 9 butir padi dan 9 kuntum kapas merupakan representasi dari kelahiran Kota Depok yaitu pada tanggal 27 April 1999. Disamping itu padi dan kapas merupakan simbol dari cita-cita Kota Depok yaitu mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.
3. Di bawah lukisan senjata Kujang adalah lukisan sebuah mata pena dan sebuah buku yang terbuka yang merupakan simbolisasi Kota Depok sebagai Kota Pendidikan
4. Pada bagian tengah atau di belakang Kujang terdapat sebuah pendopo yang merupakan lambang dari pusat pemerintahan Kota Depok dalam menjalankan roda kepemerintahan. Lukisan bangunan gedung merupakan lambang Kota Depok sebagai Kota Permukiman serta pusat perdagangan dan jasa.
5. Gambar gelombang air melambangkan berbagai aliran sungai yang melintasi wilayah Kota Depok yang bermakna kesuburan dan menyatakan bahwa Kota Depok sebagai kota resapan air.
6. Tulisan 'KOTA DEPOK ' menerangkan predikat bagi Kota dan Pemerintahan Kota Depok.
7. Tulisan 'PARICARA DHARMA' yang merupakan bahasa sanskerta yang artinya Paricara adalah abdi dan Dharma adalah perbuatan baik, benar, dan adil, jadi makna secara keseluruhan Paricara Dharma adalah Pemerintah Kota Depok sebagai abdi masyarakat dan negara yang senantiasa mengedepankan kebaikan, kebenaran, dan keadilan.
Letak Geografis Kota Depok
Kota dengan luas wilayah 200,29 km2 ini secara sistem koordinat terletak pada posisi 6° 19’ 00” – 6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00” – 106° 55’ 30” Bujur Timur. Bentang alam atau landscape Kota Depok mulai dari selatan sampai ke utara merupakan daerah dataran rendah, perbukitan sedikit bergelombang dengan ketinggian antara 50 s/d 140 meter di atas permukaan laut (dpl), dan tingkat kemiringan lerengnya kurang dari 15%.
Kota Depok dilintasi oleh beberapa sungai besar seperti Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane berserta 13 sub satuan wilayah aliran sungai yaitu Sungai Ciliwung, Kali Baru, Sungai Pesanggrahan, Kali Angke, Sungai Sugutamu, Sungai Cipinang, Sungai Cijantung, Sungai Sunter, Sungai Krukut, Saluran Cabang Barat, Saluran Cabang Tengah, dan Sungai Caringin.
Kota Depok dengan geomorfologi berupa bentang alam fluvial (terbentuk karena dinamika air) mengakibatkan Kota Depok memiliki jumlah setu yang cukup banyak yaitu ada 25 setu (danau) yang tersebar relatif merata di seluruh wilayah Kota Depok. Ke-25 situ tersebut adalah Situ Bojongsari, Situ Pengasinan, Situ Pasir Putih, Situ Pitara, Situ Asih/Pulo, Situ Rawa Besar, Situ Citayam, Situ Sidomukti, Situ Cilodong, Situ Kostrad, Situ Rawa Baru, Situ Pengarengan, Situ Bahar, Situ Cilangkap, Situ Rawa Kalong, Situ Pedongkelan, Situ Tipar, Situ Jatijajar, Situ Patinggi, Situ Jemblung, Situ Rawa Gede, Situ Gadog, Situ UI-1, Situ UI-2, Situ UI-3. Dan ada 5 tambahan setu lainnya yaitu Situ Pondok Cina, Situ Pladen, Situ Puri Cinere, Situ Telaga Subur, dan Situ Krukut.
Karakteristik topografi Kota Depok yang berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang cukup landai menyebabkan masalah banjir pada musim hujan tiba, terutama area cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari daerah selatan menuju ke daerah utara seperti Sungai Cikeas, Sungai Pesanggrahan, Sungai Ciliwung, dan Sungai/Kali Angke.
Lokasi Kota Depok sangat strategis karena diapit oleh 2 poros pusat pertumbuhan ekonomi Jakarta-Bogor. Hal ini berimbas pada meningkatnya perkembangan Kota Depok seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jaringan transportasi yang terkoneksi dengan kawasan sekitarnya. Batas-batas wilayah Kota Depok adalah sebagai berikut:
Batas wilayah utara: Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Batas wilayah barat: Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten dan Kabupaten Bogor Porvinsi Jawa BaratBatas wilayah timur: Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
Batas wilayah selatan: Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
Objek Wisata Yang Ada di Kota Depok
Berikut ini tabel objek wisata yang ada di kota Depok beserta alamatnya:
Objek Wisata | Alamat |
1. Tempat wisata alam Kampung 99 Pepohonan | Jalan KH. Muhasan II, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok. |
2. Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas | Jalan Raya Meruyung, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok |
3. Taman Wisata Pasir Putih | Jl. Raya Pasir Putih, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat |
4. Godong Ijo | Jl. Raya Cinangka KM 10 No. 60, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Kota DepokBojongsari, Jawa Barat. |
5. Depok Fantasi Water Park | Perumahan Grand Depok City, Jl. Boulevard Raya No. 1, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Jawa Barat |
6. Water Park Ceria Depok | Jl. H. Koja Raya Blok Mohammad Usman No.1A, 5, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat |
7. D'Kandang Amazing Farm | Jalan Penarikan 07/02, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat |
8. Pondok Zidane | Jl. Raya Bengkok, RT 03 / RW 04, Kampung Perigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat |
9. Agrowisata Belimbing Dewa | Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan |
Kecamatan, Kelurahan, dan Kode Pos di Kota Depok
Kota Depok terdiri dari 11 kecamatan yaitu Kecamatan Beji, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cinere, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Limo, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Sukmajaya, dan Kecamatan Tapos. Dan Kota Depok terdiri dari 63 kelurahan. Berikut ini tabel Kecamatan, Kelurahan, dan Kode pos yang ada di Kota Depok.
Kecamatan | Kelurahan | Kode Pos |
1. Beji | 1. Beji | 16421 |
2. Beji Timur | 16422 | |
3. Kemiri Muka | 16423 | |
4. Kukusan | 16425 | |
5. Pondok Cina | 16424 | |
6. Tanah Baru | 16425 | |
2. Bojongsari | 1. Bojongsari | 16516 |
2. Bojongsari Baru | 16516 | |
3. Curug | 16517 | |
4. Duren Mekar | 16518 | |
5. Duren Seribu | 16518 | |
6. Pondok Petir | 16517 | |
7. Serua | 16517 | |
3. Cilodong | 1. Cilodong | 16414 |
2. Jatimulya | 16413 | |
3. Kalibaru | 16414 | |
4. Kalimulya | 16413 | |
5. Sukamaju | 16415 | |
4. Cimanggis | 1. Cisalak Pasar | 16452 |
2. Curug | 16453 | |
3. Harjamukti | 16454 | |
4. Mekarsari | 16452 | |
5. Pasir Gunung Selatan | 16451 | |
6. Tugu | 16451 | |
5. Cinere | 1. Cinere | 16514 |
2. Gandul | 16512 | |
3. Pangkalan Jati Baru | 16513 | |
4. Pangkalan Jati Lama | 16513 | |
6. Cipayung | 1. Bojong Pondok Terong | 16436 |
2. Cipayung | 16437 | |
3. Cipayung Jaya | 16437 | |
4. Pondok Jaya | 16438 | |
5. Ratu Jaya | 16439 | |
7. Limo | 1. Grogol | 16512 |
2. Limo | 16515 | |
3. Meruyung | 16515 | |
4. Krukut | 16512 | |
8. Pancoran Mas | 1. Depok | 16431 |
2. Depok Jaya | 16432 | |
3. Mampang | 16433 | |
4. Pancoran Mas | 16436 | |
5. Rangkapan Jaya | 16435 | |
6. Rangkapan Jaya Baru | 16434 | |
9. Sawangan | 1. Bedahan | 16519 |
2. Cinangka | 16516 | |
3. Kedaung | 16516 | |
4. Sawangan | 16511 | |
5. Sawangan Baru | 16511 | |
6. Pasir Putih | 16519 | |
7. Pengasinan | 16518 | |
10. Sukmajaya | 1. Abadijaya | 16417 |
2. Baktijaya | 16418 | |
3. Cisalak | 16416 | |
4. Mekarjaya | 16411 | |
5. Sukmajaya | 16412 | |
6. Tirtajaya | 16412 | |
11. Tapos | 1. Cilangkap | 16458 |
2. Cimpaeun | 16459 | |
3. Jatijajar | 16451 | |
4. Leuwinanggung | 16456 | |
5. Sukamaju Baru | 16455 | |
6. Sukatani | 16454 | |
7. Tapos | 16457 |