Kalau kita mendengar nama Curug Cibeureum pastilah diidentikan dengan Curug Cibeureumyang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Cibodas-Cianjur. Tapi sebenarnya masih ada lagi Curug Cibeureum, meski bernama sama dan masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tapi lokasi nya berbeda yaitu di Desa Perbawati, Selabintana-Sukabumi. Meskipun begitu, masih ada 2 lagi Curug Cibeureum yang pernah saya datangi yaitu yang ada di Pamijahan dan di Sukamakmur, keduanya di kab. Bogor.
Karena takut kesiangan kalau ke Sukabumi dalam satu hari, jadi saya dan Revan memutuskan berangkat Sabtu sore 13 Oktober 2018, sekitar jam 3.30 menginap semalam di kota Sukabumi dan pagi-pagi bisa langsung ke Curug Cibeureum. Menembus kemacetan khususnya di Cicurug hingga sampai di Sukabumi kota sekitar Magrib. Malam ini kami menginap di sebuah penginapan di jalan Siliwangi.
Pagi-pagi sekitar jam 7.30 kami berangkat menuju lokasi. Dengan mengikuti Maps dengan kata kunci ‘Pondok Halimun’. Jarak dari penginapan ke Pondok Halimun sekitar 10km yang kami tempuh dengan motor sekitar 30 menit. Dari jalan Siliwangi, dilampu merah memasuki Jalan Selabintana. Mengikuti jalan ini hingga sampai di pertigaan menuju kawasan wisata Pondok Halimun. Memasuki jalan ini sekitar 4km akhirnya sampai di gerbang kawasan wisata Pondok Halimun. Nah sepanjang perjalanan, dengan kondisi jalan menanjak seperti di jalan Cihideung Bogor, dengan udara yang terasa sangat sejuk serta dikiri kanan banyak terdapat penginapan-penginapan serta hotel. Jadi buat kalian yang mau bermalam di sini jangan kuatir.
Di gerbang wisata, kami harus membayar tiket masuk Rp. 8.000/motor, sedangkan buat pejalan kaki atau bawa mobil berbeda lagi harganya. Begitu memasuki area wisata, kondisi jalannya berupa batu. Di dalam kawasan ini bisa ditemukan beberapa penginapan lagi. Di sini terlihat spanduk besar yang menginfokan bahwa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup hingga 31 Desember 2018. Ini adalah kegiatan rutin tiap tahun dimana hampir semua gunung di Indonesia tutup di bulan-bulan tertentu untuk pemulihan ekosistim.
Memasuki jalan makadam, kita akan memasuki perkebunan teh milik PTPN VIII. Jika ada waktu kalian bisa turun di spot-spot tertentu dan menaiki bukit-bukit kecil di perkebunan ini untuk mengambil foto-foto dengan latar perkebunan teh.
Setelah melewati perkebunan teh kita sampai di area wisata. Di sini tersedia parkir yang luas, warung-warung yang berjejer yang menjual aneka makanan dan minuman ringan, dengan menu andalan, jagung bakar. Di sini juga ada river tubing, tapi saya lihat debit airnya tidak terlalu besar. Banyak sekali pengunjung di kawasan wisata ini, baik yang hanya sekedar piknik keluarga, tubing ataupun treking menuju Curug Cibeureum.
Setelah parkir, kami memulai treking, jalur treking kira-kira 3.5 km yang bisa ditempuh kurang lebih 1.5 jam. Kondisi jalan adalah jalan setapak berbatu. Beberapa ratus meter kami bertemu Selabintana Resort yang sedang dalam tahap renovasi. Kemudian melanjutkan perjalanan mengikuti papan petunjuk arah ke Curug Cibereum dan tidak beberapa jauh kami menemukan Camping Ground dan sekretariat Jeep Club.
Karena takut kesiangan kalau ke Sukabumi dalam satu hari, jadi saya dan Revan memutuskan berangkat Sabtu sore 13 Oktober 2018, sekitar jam 3.30 menginap semalam di kota Sukabumi dan pagi-pagi bisa langsung ke Curug Cibeureum. Menembus kemacetan khususnya di Cicurug hingga sampai di Sukabumi kota sekitar Magrib. Malam ini kami menginap di sebuah penginapan di jalan Siliwangi.
Pagi-pagi sekitar jam 7.30 kami berangkat menuju lokasi. Dengan mengikuti Maps dengan kata kunci ‘Pondok Halimun’. Jarak dari penginapan ke Pondok Halimun sekitar 10km yang kami tempuh dengan motor sekitar 30 menit. Dari jalan Siliwangi, dilampu merah memasuki Jalan Selabintana. Mengikuti jalan ini hingga sampai di pertigaan menuju kawasan wisata Pondok Halimun. Memasuki jalan ini sekitar 4km akhirnya sampai di gerbang kawasan wisata Pondok Halimun. Nah sepanjang perjalanan, dengan kondisi jalan menanjak seperti di jalan Cihideung Bogor, dengan udara yang terasa sangat sejuk serta dikiri kanan banyak terdapat penginapan-penginapan serta hotel. Jadi buat kalian yang mau bermalam di sini jangan kuatir.
Gerbang Kawasan Wisata Pondok Halimun |
Memasuki jalan makadam, kita akan memasuki perkebunan teh milik PTPN VIII. Jika ada waktu kalian bisa turun di spot-spot tertentu dan menaiki bukit-bukit kecil di perkebunan ini untuk mengambil foto-foto dengan latar perkebunan teh.
Perkebunan Teh PTPN VII |
Perkebunan Teh PTPN VII |
Perkebunan Teh PTPN VII |
Lokasi parkir |
Trekking |
Trekking |
Gerbang Taman Nasional |
Homestay di Taman Nasional |
Dari titik ini kami menempuh jalan setapak yang dalam tahap pebaikan. Kondisi jalan setapak yang bagus ini membuat pengunjung bisa berjalan santai sehingga ebih bisa menikmati suasana hutan. Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati suara-suara serangga dan aliran air.
Suasana di Taman Nasional |
Suasana di Taman Nasional |
Melintasi aliran air pertama, kondisi jalan masih setapak masih bagus berupa cor-coran selanjutnya kita bertemu aliran kedua. Dari aliran sungai yang kedua ini kita akan memasuki jalan yang mulai mendaki dan kondisi jalannya bukan cor-coran lagi. Di sini cukup menguras tenaga apalagi buat yang jarang berolahraga.
Trekking di hutan Taman Nasional |
Trekking di hutan Taman Nasional |
Tapi buat yang kelelahan, di tengah hutan kita akan menemukan Pos penjagaan, yang sekaligus dijadikan warung kecil. Di sini pengunjung bisa beristirahat. Di pos ini kami dapat informasi dari bapak penjaga di sana, bahwa Curug Cibeureum Selabintana ini masih satu aliran dengan Curug Cibeureum Cibodas. Di atas curug ini terdapat goa yang lumayan panjang.
Melanjutkan perjalanan dari pos |
Suasana hutan di Taman Nasional |
Suasana hutan di Taman Nasional |
Suasana hutan di Taman Nasional |
Fall challenge ?? :D |
Mendekati curug |
Mendekati curug |
Curug Cibeureum dari jauh |
Karena masih pagi, di sekitar curug hanya ada kami dan 2 orang pengunjung lain. Di sini juga terdapat papan informasi yang menyebutkan bahwa Curug Cibeureum Selabintana ini dengan ketinggian sekitar 60m adalah curug tertinggi di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Meskipun dimusim kemarau, debit air nya lumayan besar. Mungkin akan lebih spektakuler lagi kalau kita mengunjunginya di musim hujan, hanya saja di musim hujan (katanya) banyak pacet di jalur treking nya.
Curug Cibeureum |
Curug Cibeureum |
Curug Cibeureum |
Curug Cibeureum |
Curug Cibeureum |
Curug Cibeureum |
Bermain air di bawah Curug Cibeureum |
Bermain air di bawah Curug Cibeureum |
Bermain air di bawah Curug Cibeureum |
Nama : Curug Cibeureum
Lokasi : Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Selabintana-Sukabumi
Lokasi : Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Selabintana-Sukabumi
Biaya : Rp. 8.000 (kawasan wisata Pondok Halimun)
Rp. 18.500 (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Parkir : Rp. 5.000
Rp. 18.500 (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Parkir : Rp. 5.000