PT Pos Indonesia (Persero) menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendanai program transformasi dan inovasi agar layanan Pos Indonesia tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Faizal R. Djoemadi, Direktur Utama Pos Indonesia mengatakan, program transformasi dan inovasi tersebut tidak terbatas pada investasi di bidang infrastruktur dan platform menuju perusahaan logistik.
Baca Juga: Cara Mengirim Surat atau Dokumen yang Benar di Kantorpos dan Agenpos
“Dananya akan digunakan untuk investasi di bidang IT dan Digital Services, pengembangan Human Capital, pengembangan system CRM, serta leverage aset properti untuk Creative Hub dalam mendukung pengembangan UMKM,” kata Faizal dalam keterangan resminya, Kamis (29/12).
Ia mengungkapkan, obligasi yang diterbitkan tersebut terserap 100% dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp 500 miliar.
Obligasi dirilis dalam dua seri. Pertama Seri A senilai Rp 100 miliar dengan tenor tiga tahun. Kedua, Seri B sebesar Rp 400 miliar dengan jangka waktu lima tahun.
Penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini akan mengikuti ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Masa penawaran awal obligasi ini dilakukan pada tanggal 5-12 Desember 2022. Selanjutnya masa penawaran umum dilakukan pada tanggal 22-23 Desember 2022.
Sedangkan pencatatan obligasi di PT Bursa Efek Indonesia dilakukan pada tanggal 29 Desember 2022.
Adapun pelaksana emisinya adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Aldiracita Sekuritas Indonesia. Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bertindak selaku waliamanat.
Faizal menambahkan, penerbitan obligasi ini menuntut pengelolaan perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparency (transparansi), Accountability (akuntabilitas), Responsibility (tanggung jawab), Independence (kemandirian), dan Fairness (kesetaraan dan kewajaran) agar perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan dengan pondasi yang kokoh.
Baca Juga: COD Kantor Pos Untuk Toko Online Tanpa Market Place
Pos Indonesia saat ini memiliki 62.239 channel fisik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini juga dilengkapi dengan channel digital dengan dua andalan mobile apps yaitu PosPay untuk layanan jasa keuangan dan PosAja untuk layanan kurir.
Portofolio bisnis Pos Indonesia didukung oleh 3 anak perusahaan yaitu Pos Finansial yang bergerak di bidang pengembangan Financial Service dan Digital Solution, Pos Logistik untuk pengembangan bisnis logistik dan Pos Properti untuk meleverage aset properti perusahaan.
Selain itu, perusahaan ini memiliki dua badan afiliasi, yang pertama adalah Dapenpos yang memiliki dua anak usaha yaitu DTU yang bergerak dalam bidang Bisnis Proses Outsourcing dan DDK yang bergerak di bidang Fleet Management. Lalu YPBPI yang mengelola Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.
sumber: tempo