Mengisi liburan sehabis Pilpres/Pilkada lalu, Sabtu 20-21 April ditambah cuti Senen 22 April 2019 saya berkemah di Taman Nasional Gn. Halimun Salak, Cidahu. Di temani Revan bareng adek dan ponakannya. Meskipun berempat tapi bisa di satu tenda.
Sebenarnya sudah 5x berkunjung ke tempat ini dan terakhir juga berkemah di Camp Damp, bumi perkemahan yang tak begitu jauh dari pintu masuk Taman Nasional. Meskipun sama-sama Taman Nasional Gn. Halimun Salak, dibandingkan dengan gerbang Pamijahan-Bogot (Salak Endah/Gunung Bunder), di Cidahu ini lebih terasa alami karena di dalam kawasan tidak ada perkampungan, dan curug-curug/air terjun yang ada di dalam kawasan bisa dinikmati sepuasnya tanpa dipungut lagi biaya masuk ataupun parkir.
Berangkat dari Bogor sekitar jam 10.30 pagi, melewati tol Bocimi dan keluar di Cigombong dan sedikit macet di Pasar Cicurug. Istirahat dan makan siang di dekat pertigaan Cidahu dan tidak lupa pesan nasi bungkus buat makan malam. Selanjutnya menjemput Ranti dan Ais sebelum lanjut ke Taman Nasional. Dari sini ke Taman Nasional palingan sekitar 30 menit kurang.
Di gerbang Taman Nasional terlihat banyak sekali mobil pengunjung yang parkir. Sepertinya pada memilih berkemah di Camp Dam yang ada di bawah. Setelah membayar berempat Rp. 55.000 (biaya masuk, berkemah dan parkir), kami melanjutkan ke area Hutan Damar. Kami memilih di sini karena tidak begitu jauh dari parkiran dan berada di lereng bukit sehingga bisa melihat city light kalau malam hari.
Suasana dekat gerbang masuk Taman Nasional |
Camping ground Hutan Damar |
Hammock-an setelah masang tenda |
Hammock-an setelah masang tenda |
Bumi perkemahan di blok Hutan Hutan Damar ini bertingkat-tingkat mengikuti kontur perbukitan. Di bagian atas di isi oleh anak-anak pramuka, makin ke bawah makin sepi. Di sekitar tenda kami hanya beberapa tenda lain yang terpasang, Yang berkemah umumnya adalah keluarga dan rombongan.
Malam menjelang, kabut dan gerimis mulai turun. mMskipun peralatan masak outdoor di bawa ternyata kami lupa membawa lentera. Jadilah kami memasak dan menikmati makan malam menggunakan senter dari HP. Selanjutnya hanya mengobrol, dengerin musik dan istirahat.
Camping ground Hutan Damar |
Suasana sore yang berkabut |
Suasana sore yang berkabut |
Menikmati makan malam |
Menunggu matahari terbit |
Menyiapkan sarapan pagi |
Salah satu kegiatan yang mengasikkan di waktu kemping adalah memasak sarapan. Kali ini sarapn dengan pisang goreng dan sereal. Oh iya kalau kalian masak gak usah takut kehabisan air karena bisa di ambil di pancuran. Air nya berasal dari pegungungan jadi masih murni.
Menjelang siang sekitar jam 11, kami berkemas dan mengantar Ranti dan Ais pulang. Selanjutnya ke Sukabumi kota dan menginap semalam karena beok pagi, Senen 22 April kami akan mengunjungi Jembatan Gantung Situ Gunung di Kadudampit yang berjarak sekitar 30 menit dari pusat kota.
Karena kami sudah mengunjungi semua air terjun di kawasan ini bahkan ada yang lebih dari 2x jadi kali ini sepanjang hari cuman berfoto-foto di hutan damar dan bermalas-malasan sambil hammock-an.
Foto Hutan Damar di pagi hari |
Foto Hutan Damar di pagi hari |
Jadi buat kalian yang mau berkemah dengan biaya murah, dengan fasiltar free parkir, toilet/kamar mandi, free ke semua air terjun (ada sekitar 5) dan ada Musholla silahkan ke sini, Taman Nasional Gunung Halimun Salak-Cidahu. Di sini juga ada warung yang menjual makanan-minuman ringan. Dan tambahan info, di sini juga merupakan salah satu jalur pendakian ke Kawah Ratu dan ke Puncak Gunung Salak.
Baca juga link terkait: